Tradisi Ela-ela pada Malam Lailatul Qadr di Kesultanan Ternate

Tradisi Ela-ela pada Malam Lailatul Qadr di Kesultanan Ternate
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik  dari seribu bulan, malam kemuliaan untuk memperoleh Rahmat dari Allah SWT. Malam Lailatul Qadar adalah malam khusus, yang tergambarkan dalam QS Al Qadr :


Bismillahirrahmanirrahim
1. Inna anzalna Hufilailatil qodr.
2. wamaa ad-ro kama-lailatul qodr
3. lailatul qod-ri khoirum min-al fi-syaH (r)
4. tanaz-zalul malaa ikatu warruhu fii-Habi idz-ni robbiHim minkulli am (r)
5. sala-mun Hiya hatta mat la-'il fajr

Yang Artinya

Dengan menyebut nama Allah yang maha Pengasih Lagi maha Penyayang.
1. Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemulian
2. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikan dan malaikan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

Baca Juga : Makna Batin "HU" Lailatul Qadr Dalam Al Qur'an

Masyarakat Kota Ternate, Maluku Utara, menyambut malam Lailatul Qadar dengan menggelar tradisi Ela-ela, Jumat 1 Juli 2016 malam.

Pembakaran obor atau Ela-ela merupakan tradisi masyarakat Kota Ternate setiap malam 27 Ramadhan. Nuansa Islam menyambut malam seribu bulan itu begitu kental terlihat di Kedaton Kesultanan Ternate.

Pembakaran obor dilakukan serentak oleh perangkat adat kesultanan Ternate yang diawali oleh Jogugu H Zulkiram Mahcmud bersama Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman serta Dandim 1501/Ternate.

Setiap sudut halaman kesultanan Ternate hingga luar diterangi dengan cahaya obor. Ela-ela juga menerangi setiap rumah warga.

Dari keraton, seluruh perangkat kesultanan kemudian menuju Masjid Sultan dengan berjalan kaki dan membawa lampu.

Jogugu Kesultanan Ternate, H Zulkiram Mahcmud menjelaskan, peringatan malam Lailatul Qadar merupakan tradisi Ternate.

“Ela-ela ini sebagai kepercayaan kita bahwa malaikat turun ke bumi untuk segala urusan umat manusia dengan segala kebajikan,” kata Zulkiram.

Obor ini, katanya, sebagai simbol menerangi bahwa pada malam ini akan mendapatkan keberkahan dari Allah Swt.
“Maka untuk menerangi bumi ini dibakarlah obor atau Ela-ela sebagai tanda kita menyambut alam ini dengan cahaya-cahaya dimana cahaya itu melambangkan ilmu pengetahuan, dan bagaimana negeri ini mendapatkan keberkahan dari Allah,” kata Zulkiram lagi.
Oldest